Twitter
RSS

Tafsir Rahmat

Isi al-Qur’an begitu luas dan dalam. Ibarat laut yang tidak ada tepinya. Isinya tidak akan habis-habisnya ditimba. Said Jamaluddin al-Afgany berkata, “ Al-Qur’anul Karim tetap selalu seperti anak perawan”. Artinya selalu diinginkan oleh ilmuan untuk menggalinya. Hidayah dan petunjuknya tatap abadi sampai akhir zaman. Sesuai dengan perkembangan sosial-budaya dan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka sudah waktunya diusahakan peningkatan penterjemahkan dan penafsirkan al-Qur’anul Karim sesuai dengan kemajuan yang ada. Tafsir Rahmat karya H. Oemar Bakry adalah sebagi salah satu jawaban yang merefleksikan bagimana al-Qur’an dipahami di abad modern.
Pemikiranya banyak dipengaruhi oleh Muhammad Hatta (Wakil Presiden Indonesia pertama) teutama dalam persoalan politik, dan tokoh-tokoh reformis Islam diantaranya Muhammad Abduh, Sayid Qutub, Mahmud Yunus terutama dalam persoalan-persoalan agama. Selanjutnya....

PENGARUH TEOLOGI MU’TAZILAH DALAM TAFSIR AL-KASYAF

Tafsir Al-Kasyaf Tafsir ini ditulis oleh Abu Qasim Mahmud bin Umar al-Khawarizmi al-Zamakhsyari. Ia lahir 27 Rajab tahun 487 H di Zamakhsyari, dan wafat pada tahun 538 H di Jurjaniyah. Kata Zamakhsyari pada ujung namanya dinisbatkan kepada desa Zamakhsyar di khawarizmi, desa kelahiranya, ia bergelar Jarullah. Tafsir Al-Kasyaf adalah salah satu buah pena Zamakhsyari yang ditulis selama tiga tahun di Makkah al-Mukaramah atas permintaan Abu Hasan Ali Ibnu Hamzah. Tafsir ini ditulis berdasrkan susunan mushaf (tahlili), corak tafsirnya termasuk tafsir bil-ra’yi. Tafsir ini di dalamnya penuh dengan romantika balghah (kajian pilologi) serta kental dengan unsur-unsur teologi mu’tazilah. Tafsir ini termasuk tafsir apologis, yang menjadikan Qur’an sebagai alat legitimasi demi kepentinga pribadi, mazhab dan golongan. Dalam hal ini, Ibnu Khaldun berkata, “Tafsir al-Kasyaf termasuk tafsir paling baik tentang bahasa, i’rab dan balagah. Hanya saja pengarangnya termasuk pengikut fanatik aliran mu’tazilah. Ia senantiasa membela mazhabnya yang rusak setiap kali ia menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an dari segi balagah. Bagi kalangan Ahlussunah ini dianggap sebagai penyimpangan, dan bagi Jumhur ulama ini dianggap sebagai manipulasi terhadap rahasia dan kedudukan al-Qur’an. Namun demikian, tafsir ini perlu dibaca mengingat keindahan dan keunikan seni balagahnya”. Pengaruh teologi mu’tazilah dalam tafsir al-Kasyaf telah dikaji oleh para ulama...... Selanjutnya....

Tarikh Tasyri'

Tarikh artinya catatan tentang perhitungan tanggal, hari, bulan dan tahun. Lebih populer dan sederhana diartikan sebagai sejarah atau riwayat. Sedangkan syariah adalah peraturan atau ketentuan-ketentuan yang ditetapkan (diwahyukan) oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw untuk manusia yang mencakup tiga bidang, yaitu keyakinan (aturan-aturan yang berkaitan dengan aqidah), perbuatan (ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan tindakan hukum seseorang) dan akhlak (tentang nilai baik dan buruk). Menurut Prof. Dr. Abdul Wahhab Khallaf yang dikutip oleh Wajidi Sayadi, tasyri' adalah pembentukan dan penetapan perundang-undangan yang mengatur hukum perbuatan orang mukallaf dan hal-hal yang terjadi tentang berbagai keputusan serta peristiwa yang terjadi dikalangan mereka. Jika pembentukan undang-undang ini sumbernya dari Allah dengan perantaraan Rasul dan kitab-kitabnya, maka hal itu dinamakan perundang-undangan Allah (at-Tasyri'ul Ilahiyah). Sedangkan jika sumbernya datang dari manusia baik secara individual maupun kolektif, maka hal itu dinamakan perundang-undangan buatan manusia (at-Tasyri'ul Wad'iyah)...... Selanjutnya....


Orientalisme Dalam Kajian al-Qur'an

Secara bahasa orientalisme berasal dari kata orient yang artinya timur. Secara etnologis orientalisme bermakna bangsa-bangsa di timur, dan secara geografis bermakna hal-hal yang bersifat timur, yang sangat luas ruang lingkupnya. Orang yang menekuni dunia ketimuran ini disebut orientalis. Orientalisme adalah gagasan pemikiran yang mencerminkan berbagai kajian tentang negara-negara timur Islam. Objek kajiannya meliputi peradaban, agama, seni, sastera, bahasa dan kebudayaannya. Gagasan pemikiran ini telah memberikan kesan yang besar dalam membentuk persepsi Barat terhadap Islam dan dunia Islam. Caranya ialah dengan menyebarkan kemunduran cara berfikir dunia Islam dalam pertarungan peradaban antara Timur (Islam) dengan Barat..... Selanjutnya....


kj