Twitter
RSS

PENGARUH TEOLOGI MU’TAZILAH DALAM TAFSIR AL-KASYAF

Tafsir Al-Kasyaf Tafsir ini ditulis oleh Abu Qasim Mahmud bin Umar al-Khawarizmi al-Zamakhsyari. Ia lahir 27 Rajab tahun 487 H di Zamakhsyari, dan wafat pada tahun 538 H di Jurjaniyah. Kata Zamakhsyari pada ujung namanya dinisbatkan kepada desa Zamakhsyar di khawarizmi, desa kelahiranya, ia bergelar Jarullah. Tafsir Al-Kasyaf adalah salah satu buah pena Zamakhsyari yang ditulis selama tiga tahun di Makkah al-Mukaramah atas permintaan Abu Hasan Ali Ibnu Hamzah. Tafsir ini ditulis berdasrkan susunan mushaf (tahlili), corak tafsirnya termasuk tafsir bil-ra’yi. Tafsir ini di dalamnya penuh dengan romantika balghah (kajian pilologi) serta kental dengan unsur-unsur teologi mu’tazilah. Tafsir ini termasuk tafsir apologis, yang menjadikan Qur’an sebagai alat legitimasi demi kepentinga pribadi, mazhab dan golongan. Dalam hal ini, Ibnu Khaldun berkata, “Tafsir al-Kasyaf termasuk tafsir paling baik tentang bahasa, i’rab dan balagah. Hanya saja pengarangnya termasuk pengikut fanatik aliran mu’tazilah. Ia senantiasa membela mazhabnya yang rusak setiap kali ia menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an dari segi balagah. Bagi kalangan Ahlussunah ini dianggap sebagai penyimpangan, dan bagi Jumhur ulama ini dianggap sebagai manipulasi terhadap rahasia dan kedudukan al-Qur’an. Namun demikian, tafsir ini perlu dibaca mengingat keindahan dan keunikan seni balagahnya”. Pengaruh teologi mu’tazilah dalam tafsir al-Kasyaf telah dikaji oleh para ulama...... Selanjutnya....

kj